Halal dan Sertifikasi Halal

Sukarna, M.Pd., M.M


Dalam kehidupan sehari-hari, konsumsi makanan dan produk yang halal bukan hanya sekadar kewajiban agama, tetapi juga merupakan bentuk kepatuhan terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan nilai-nilai moral. Produk halal menjadi bukti resmi yang menjamin bahwa produk tersebut bebas dari bahan-bahan haram dan najis, sehingga aman dan sesuai dengan syariat Islam.

Berikut Dasar-dasar Kehalalan dalam Al-Qur’an dan Hadis

  1. Perintah Allah untuk Mengonsumsi yang Halal
    Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
    يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا
    “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi…” [Al-Baqarah: 168]
    Dan juga:
    وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا
    “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik…” [Al-Maidah: 5:88]
    Ayat-ayat ini menegaskan bahwa makanan yang kita konsumsi haruslah halal dan baik, bukan hanya dari segi kehalalan bahan, tetapi juga kualitas dan kebersihannya.
  2. Bahaya Makanan Haram Menurut Hadits
    Rasulullah SAW bersabda:
    يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ لاَ يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحتٍ إلاَّ كَانَتِ النَّارُ أَولَى بِهِ
    “Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, tidaklah daging manusia tumbuh dari barang yang haram kecuali neraka lebih utama atasnya.” [HR. Tirmidzi, shahih Ibnu Majah 5567]
    Hadis ini mengingatkan kita bahwa mengonsumsi makanan haram tidak hanya berdampak pada dunia, tetapi juga mengancam keselamatan akhirat.

Dampak Negatif Mengonsumsi Produk Haram
Selain ancaman keselamatan akhirat berupa neraka, di dunia dia juga sudah sengsara. Kesengsaraan di dunia itu berupa tidak diampuninya amal amalnya dan pula tidak diterimanya do’a yang dia panjatkan.

  1. Amal Tidak Diterima
    Rasulullah SAW bersabda:
    إن الله طيِّبٌ، لا يقبل إلا طيِّبًا “Sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik.” [HR Muslim]
    Ini berarti amal ibadah kita, termasuk doa dan sedekah, tidak akan diterima jika sumbernya berasal dari yang haram.
  2. Doa Tidak Terkabul
    Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menceritakan:
    “Kemudian beliau menceritakan tentang kisah seorang lelaki yang berjalan jauh, rambut kusut dan berdebu, menengadahkan tangannya ke langit seraya berdo’a dengan mengatakan: Ya rabb, ya rabb sementara makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram serta diberikan makan dari sumber yang haram, lalu bagaimana mungkin do’anya bisa dikabulkan?” [HR Muslim]
    Hadis ini menegaskan bahwa sumber yang haram akan menghalangi doa dan permohonan kita kepada Allah SWT.

Peran Sertifikasi produk Halal dalam Menjamin Kehalalan Produk

  1. Jaminan Keamanan dan Kepatuhan Syariat
    Produk halal adalah bukti resmi yang dikeluarkan oleh lembaga berwenang yang menjamin bahwa produk tersebut telah melalui proses pemeriksaan ketat dan bebas dari bahan haram. Ini memberikan rasa aman bagi konsumen Muslim untuk mengonsumsi produk tersebut tanpa keraguan.
  2. Perlindungan Konsumen dari Produk Haram
    Dengan adanya produk halal, konsumen terlindungi dari risiko mengonsumsi produk yang mengandung bahan haram atau tercemar. Hal ini sangat penting mengingat banyak produk yang rentan tercampur bahan haram, baik secara sengaja maupun tidak.
  3. Mendukung Kesehatan Para Costumer dan Etika Konsumsi
    Produk halal tidak hanya bebas dari bahan haram, tetapi juga diproses dengan standar kebersihan dan etika yang tinggi, sehingga mendukung kesehatan dan kesejahteraan konsumen.
    Produk halal bukan sekadar formalitas, melainkan kebutuhan mutlak bagi umat Muslim untuk menjaga keimanan dan kesehatan. Dengan mengonsumsi produk berproduk halal, kita menjalankan perintah Allah SWT, menghindari dosa, dan memastikan amal ibadah kita diterima. Pegiat halal Sukarna, M.Pd., M.M., mengingatkan kita semua untuk selalu waspada dan selektif dalam memilih produk yang kita konsumsi demi kebaikan dunia dan akhirat.
  4. Membantu Para Produsen, Memperluas Pasar dan Membangun Kepercayaan Konsumen
    Sertifikasi halal merupakan aset strategis yang sangat penting bagi produsen karena membuka akses pasar yang luas, baik di dalam negeri maupun internasional, terutama di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Dengan sertifikat halal, produsen dapat menembus pasar global yang bernilai triliunan dolar dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin sadar akan kehalalan produk. Selain itu, sertifikasi ini membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen karena memberikan jaminan bahwa produk telah melalui proses verifikasi yang ketat sesuai syariat Islam, sehingga meningkatkan penjualan dan reputasi merek.
  5. Meningkatkan Reputasi Produk dan Perusahaan
    Selain memperluas pasar dan membangun kepercayaan, sertifikasi halal juga meningkatkan citra perusahaan sebagai entitas yang profesional dan bertanggung jawab secara sosial. Kepatuhan terhadap regulasi halal membantu produsen menghindari risiko hukum dan penarikan produk, sekaligus mendorong inovasi dalam pengembangan produk yang lebih berkualitas dan sesuai dengan standar kebersihan serta keamanan. Dengan demikian, sertifikasi halal tidak hanya mendukung keberlanjutan bisnis, tetapi juga memperkuat posisi produsen dalam persaingan pasar yang semakin ketat.

    Ayo Budayakan Halal dan Jaga Kehalalan Produk agar Bahagia Dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *